Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kerja Lembur Ternyata Tidak Baik untuk Kesehatan Jantung

ALASEHATKITA - Kerja lembur setiap hari ternyata tidak baik untuk kesehatan, terutama jantung. Pasalnya, jantung butuh istirahat cukup agar tetap sehat.

Sebuah studi yang dipublikasikan European Heart Journal menyimpulkan, karyawan yang bekerja lebih dari 55 jam dalam sepekan, cenderung mengalami kenaikan detak jantung tidak teratur. Artinya, seseorang yang bekerja lebih dari delapan jam sehari tidak dianjurkan.

Lantas, berapa waktu yang disarankan seorang karyawan agar tetap memiliki jantung yang sehat? Publikasi dalam jurnal tersebut menyarankan waktu standar, mulai dari 35 hingga 40 jam dalam sepekan atau kurang dari enam jam sehari.


Ilustrasi/Pixabay


Para periset dari European Society of Cardiology dalam sebuah penelitian yang dilakukan menunjukkan, ada 1.061 kasus dari 85.000 orang yang memiliki gangguan irama jantung karena bekerja 55 jam dalam sepekan. Sebanyak 85 ribu responden tersebut dipelajari selama 10 tahun.

Dengan demikian, kerja lembur dalam jangka panjang (10 tahun) berdampak buruk pada kinerja jantung. Mereka yang bekerja lebih dari 55 jam dalam sepekan memiliki 40 persen risiko mengalami Fibrilasi atrium (AFib) atau gangguan irama jantung.

Riset tersebut mendukung sebuah penelitian sebelumnya yang menyebutkan kerja lembur dapat meningkatkan risiko penyakit stroke. Sebab, AFib menjadi salah satu penyebab seseorang menderita stroke, dimensia hingga gagal jantung.


Laporan dari Australian National University juga menyebutkan hal yang sama. Titik kritis dimulai saat seseorang bekerja dalam waktu 39 jam dalam sepekan atau 5,57 jam sehari.

Bila hal itu terjadi, kesehatan mental dan fisik mulai terkikis karena waktu untuk beristirahat terbatas dan pola makan yang akhirnya kurang baik. Bahkan, kerja lembur dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan, cedera hingga kematian.


Posting Komentar untuk "Kerja Lembur Ternyata Tidak Baik untuk Kesehatan Jantung"